Hanya 10 tahun lagi untuk mencapai Sustainable Development Goals tetapi pelaku usaha masih sibuk dengan tahap awal untuk berintegrasi dan berkembang

  • Tinggal satu dekade lagi untuk melaksanakan Sustainable Development Goals yang diratifikasi pada 2015.

  • Tindakan, perencanaan, dan target yang terintegrasi semuanya penting agar tindakan usaha dapat berkontribusi terhadap progres SDG nasional. 

20 Januari 2020, LONDON, INGGRIS – Analisis PwC terhadap lebih dari 1.000 laporan yang diterbitkan oleh perusahaan yang terdaftar di bursa, swasta, dan sektor publik, menyoroti bahwa dengan sisa waktu sepuluh tahun untuk melaksanakan Sustainable Development Goals/SDG (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan), masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan jika pelaku usaha ingin memberikan kontribusi yang bermakna terhadap upaya nasional untuk mencapai SDG.

Penilaian tahunan PwC terhadap pelaporan publik tentang SDG menilai tingkat integrasi antara tujuan SDG dan kepemimpinan, strategi usaha, dan pelaporan, sebagai indikator kontribusi vital pelaku usaha terhadap pencapaian komitmen yang dinyatakan Pemerintah dalam sepuluh tahun ke depan. 

Hampir tiga per empat (72%) perusahaan yang dianalisis merujuk tujuan tersebut dalam pelaporan publik mereka, hanya lebih dari setengah perusahaan yang menyebut tujuan tersebut dalam laporan tahunan mereka. Hanya 1% dari keseluruhan sampel yang melaporkan upaya kuantitatif untuk menunjukkan progres mereka terhadap tujuan tersebut.

Sekarang sudah empat tahun sejak Tujuan Pembangunan Berkelanjutan diratifikasi secara bulat oleh semua 193 negara anggota PBB sebagai kerangka kerja universal untuk cara hidup dan operasi yang lebih berkelanjutan. Walaupun Pemerintah di seluruh dunia memiliki tanggung jawab utama untuk melaksanakan tujuan tersebut, mereka tidak dapat mencapainya tanpa dukungan dari pelaku usaha.

Meskipun terdapat kesadaran yang baik secara keseluruhan, progres terhadap SDG dapat dihambat dengan kurang spesifiknya target, pengukuran, dan integrasi bisnis yang lebih luas. Pelaporan progres terhadap SDG yang dibutuhkan untuk mencapai ambisi tersebut masih sangat minim, padahal tujuan tersebut menawarkan bahasa dan kerangka kerja bersama untuk membangun pandangan yang lebih transparan terhadap masalah-masalah, progres, dan skala perubahan yang dibutuhkan. Hanya 1% perusahaan yang dianalisis mengukur kinerja mereka terhadap target SDG secara spesifik.

Dari perusahaan-perusahaan yang dianalisis:

  • Satu dari lima pemimpin merujuk SDG dalam proyeksi mereka untuk tahun tersebut – menunjukkan bahwa tujuan tersebut masuk ke dalam agenda dewan.

  • Dari perusahaan yang merujuk SDG, 59% merujuk tujuan tersebut sebagai bagian dari laporan kinerja keberlanjutan mereka, sedangkan hanya lebih dari setengah (51%) menyebut tujuan tersebut di dalam laporan tahunan mereka.

  • 14% menyebut target SDG secara spesifik: dari angka tersebut, 39% mengidentifikasi ambisi kualitatif, dan 20% ambisi kuantitatif.

  • Hanya 34% dari perusahaan yang menyebut SDG (25% dari semua perusahaan yang dianalisis), menyebutnya pada bagian pelaporan mereka yang membahas strategi bisnis.

  • Sebagian besar perusahaan mengidentifikasi tujuan Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi sebagai fokus mereka, tetapi tujuan yang berkaitan dengan sumber daya alam atau kesejahteraan, yang penting bagi keberlanjutan bisnis kurang ditekankan.

 

Louise Scott, PwC Global Sustainable Development Goals Leader, mengatakan

“Meskipun kesadaran cukup tinggi, tanpa pengukuran dan pelaporan yang terintegrasi, progres dan langkah kebijakan yang relevan tidak dapat diidentifikasi pada tingkat perincian yang diperlukan untuk sungguh-sungguh mendorong progres untuk mencapai SDG.”

“Perusahaan mulai memprioritaskan tujuan-tujuan yang mereka percaya relevan dengan SDG, tetapi kita jarang merembukkan bagaimana kita dapat melakukan pendekatan terhadap tujuan tersebut. Tujuan berkaitan dengan air, tanah, dan energi memiliki peluang dan risiko strategis untuk hampir setiap sektornya, tetapi tidak diidentifikasi secara luas sebagai pertimbangan pada strategi dan investasi bisnis masa depan.”

“Tujuannya praktis, yaitu kerangka kerja pengelolaan risiko dan peluang dari sudut pandang pelaku usaha. Walaupun perusahaan tidak perlu secara spesifik merujuk tujuan-tujuan untuk mengambil tindakan, kita seharusnya melakukan identifikasi masalah-masalah yang mendasari tujuan tersebut dan strategi untuk mengatasi masalah tersebut, dan sayangnya kita belum melakukan itu.”

Marina R. Tusin, PwC Indonesia Consulting Leader, menambahkan, “Para pemimpin bisnis perlu menanamkan SDG dalam cara mereka berpikir, merencanakan, dan menjalankan bisnis. Jadikan cara-cara tersebut bagian dari proses pengambilan keputusan. Benamkan ke dalam kehidupan sehari-hari organisasi - budaya, nilai-nilai, hubungan dan keterlibatan karyawan. Sambungkan tujuan perusahaan dengan nilai yang diciptakan oleh bisnis di seluruh bagian manusia, planet, dan ekonomi dan jelaskan bagaimana hal tersebut dapat berkontribusi pada target SDG tertentu.”

 

Catatan kepada editor  

  1. PwC menganalisis pelaporan yang diterbitkan tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, termasuk laporan terintegrasi, laporan tahunan, dan laporan kinerja keberlanjutan dari 1.141 perusahaan yang terdaftar di bursa, swasta, dan sektor publik di 31 negara dan wilayah, pada tujuh industri. Karena lingkup perusahaan dan laporan yang dianalisis tahun ini lebih luas dari tahun-tahun sebelumnya, hasilnya tidak dapat dibandingkan secara langsung. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi https://www.pwc.com/sdg.

 

Tentang PwC Indonesia

PwC Indonesia terdiri dari KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, PT PricewaterhouseCoopers Indonesia Advisory, PT Prima Wahana Caraka, PT PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia, dan Melli Darsa & Co., Advocates & Legal Consultants, masing-masing sebagai entitas hukum dan anggota firma yang terpisah dari jaringan global PwC.

 

Tentang PwC

Di PwC, kami bertujuan membangun kepercayaan dalam masyarakat dan memecahkan masalah-masalah penting. Kami adalah jaringan firma yang terdapat di 157 negara dengan lebih dari 276.000 orang yang berkomitmen untuk memberikan jasa assurance, advisory dan pajak yang berkualitas. Temukan lebih banyak informasi dan sampaikan hal-hal yang berarti bagi Anda dengan mengunjungi situs kami di www.pwc.com

PwC merujuk pada jaringan PwC dan/atau satu atau lebih firma anggotanya, masing-masing sebagai entitas hukum yang terpisah. Kunjungi www.pwc.com/structure untuk informasi lebih lanjut.

© 2020 PwC. Hak cipta dilindungi undang-undang.

 

Contact us

Cika Andy

External Communications, PwC Indonesia

Tel: +62 21 509 92901

Follow PwC Indonesia